Saturday, 20 November 2021

Hamzah ra. Sang Syahid di Perang Uhud

Pengkafanan Hamzah ra.


 

Hamzah ra, paman Rasulullah SAW, yang sangatlah beliau sayangi, dan sengatlah mendukung usaha nabi Muhammad dan seseorang yang selalu mendukung usaha beliau. Hamzah ra, telah gugur sebagai syahid dalam perang uhud. yang mana pada peristiwa itu Hamzah meninggal dengan mengenaskan, hidung, telinga, dan seluruh anggota tubuhnya disayat-sayat dengan dzalimnya dengan salah seorang musuh islam. jantung, hati, paru-paru dan limpanya ditarik sehingga tubuhnya terbujur dalam keadaan yang mengerikan sekaligus menyedihkan. 

dikisahkan, ketika itu datanglah Shafiyah ra, adik kandung Hamzah yang ingin melihat mayat Hamzah ra, untuk terakhir kalinya. Rasulullah SAW merasa bimbang untuk mengijinkannya, mengingat keadaan mayat Hamzah yang sangat mengerikan, Rasulullah merasa khawatir akan perasaan Shafiyah. Maka Rasulullah menyuruh anak lelaki Shafiyah yang bernama Zubair ra. untuk menasehati ibunya agar tidak melihat mayat Hamzah. 

Tetapi Shafiyah berkata "ya, memang saya telah mendengar kabar bahwa si bedebah yang sangatlah kejam itu telah menghancurkan tubuh kakak kandung saya. Namun demikian, semuanya bukanlah suatu pengorbanan yang besar di sisi Allah SWT, bahkan kita patut menerimanya dengan perasaan tenang. saya akan menerimanya dengan penuh kesabaran dan saya berharap semoga Allah Swt, dengan limpahan rahmat-Nya mengaruniakan belas kasih-Nya kepada kita semua."

Zubair ra. akhirnya memberitahu Rasulullah saw. mengenai keinginan ibunya itu. akhirnya Rasulullah Saw. mengizinkan Shafiyah untuk melihatnya. ketika Shafiyah melihat mayat itu dengan suara lembut dia berkata, "innaalillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". dan beristighfar serta berdoa kehadirat Allah agar menerima arwah kakaknya tersebut.

dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Zubair ra. sendiri beliau berkata "kami melihat seorang perempuan datang ketempat dikumpulkannya jenazah para syuhada' yang telah gugur di medan pertempuran uhud. setelah ia menghampiri kami barulah saya mengetahui bahwa ia adalah ibu saya sendiri. saya menghampirinya dan mencoba untuk menghalanginya, akan tetapi saya tidak berdaya karena beliau terlalu kuat. beliau mendorong saya sambil berkata "tinggalkan aku sendiri."

ketika saya memberitahukan bahwa Rasulullah saw melarang beliau untuk melihat mayat itu, maka ia pun menerangkan maksudnya. ia langsung mengeluarkan dua helai kain dan berkata, "saya telah membawa beberapa helai kain untuk mengafani mayatnya, karena saya telah mendengar kabar mengenai kematiannya."

maka kami pun membawa kain-kain itu dan segera menutup mayat Hamzah ra. ketika kami hendak menutup maya Hamzah terlihat juga mayat seorang Anshar yang bernama Suhail ra. mayatnya telah terbujur kaku disamping mayat Hamzah ra. kami merasa malu apabila mayat Hamzah ditutupi sedangkan mayat Suhail dibiarkan terbuka tanpa ditutup sehelai benang pun. oleh karena itu kami memutuskan untuk menggunakan sehelai kain itu untuk menutupi mayat tersebut. sayang sekali kedua helai tersebut tidak berukuran sama, yang satu lebar, dan yang satunya lagi kecil. lalu kami memutuskan untuk mengundinya. dari undian tersebut , Mayat Suhail lah yang mendapatkan kain yang lebar, sedangkan yang kecil untuk Hamzah. ternyata kain tersebut tidak dapat menutupi seluruh tubuhnya. apabila kami menutupi kepalanya, maka kakinya akan terbuka, ketika kami menutup kakinya maka kepalanya akan terbuka. melihat itu Rasulullah saw bersapda " Tutupilah kepalanya dengan kain dan kakinya dengan dedaunan." (Tarikh alkhamis).

Sumber : Maulana Muhammad Zakaria Al Khandhalawi rah.a. dalam kitab Fadhail A'mal

No comments:

Post a Comment

 
Top